Thursday, August 14, 2008

Notes from Perth: Things Will Never be The Same (part 3)

Bangun pagi dengan penuh semangat siap2 ke seminar.
Pagi sampe sore dan besok seharian riko dan Rm.Ari akan bawain soal Kekayaan Gereja Katolik.


Ini topic yang selalu jadi passion my hubby… jadi ya… he will do it very well with Gods grace for sure.

Gw pergi sebentar ama Tante dan iicha ke toko sosis buat bawa pulang sosis dan bumbu Bim Bim Bap. Yippppiiii! Senangnya…
Abis dari situ nyusul ke ruang pertemuan tempat seminar CLL minggu lalu diadakan, looohhh acara baru mulai… ngaret nih… ngga di Jakarta ngga di Perth, sami mawon!
Session I dimulai dengan Talk Show iman Katolik yang pertanyaannya meliputi sekitar patung, Bunda Maria, ngaku dosa, ekaristi, dan the fullness of the truth. Sessi ini selalu menarik di manapun di buat. Pasti seru!




Setelah itu Session 2 riko lagi bawain… basicly soal To know, to love, to serve sih…
Lalu sessi 3 dan 4 Rm Ari soal Maria dan Sakramen. Rm.Ari hebat lho… satu satu dia persiapin, jadinya jelas banget. Keliatan banget dia ekstra efford buat siapin semuanya. Good job Mo!
Hari itu berakhir dan menurut rencana, malam itu emang kita akan dinner bareng2 sama anak2 TOM di satu tempat namanya Mundaring. 1 hour dari kota Perth, buat makan Pizza yang katanya menang kontes… dan diproklamirkan (waduhhh… salah bahasa nih hehehe…) jadi The Best Pizza in The World.
Who am I deserve it… hiihihihii… Best Pizza booo… tetep aje… krn gw ngga terlalu doyan pizza, Cuma curious aja ama bentuknya.

Jam 6.45 kita rame2 berangkat dari rumah Tante Mei. Satu mobil sama Maria, Lisa, dan Mr.Rio from the city of Jember yeaaahhhh… ketawa-ketawa terus aja dalam mobil nggodain si Rio yang lagi ‘berusaha’ sesuatu ehem ehem… hehehe…

Sampe di sana, ternyata bagian dalam sudah penuh. Karena kita ber 27, duduk lah kit adi pinggir jalan (hhhmmm… jadi inget Pecenongan), dengan udara yaaaanggg… dingiiin nya luar binasa! Angin boooo…




Kita beli wine, beer, liquor buat ngangetin badan…
Pesen punya pesen… keluar lah sang Pizza. Ngga tahu si Maria pesen berapa, yang pasti penuh dari ujung meja satu ke pojok lainnya. Gilaaa… pizza semua segede apaan tau! Gw sih konsisten ama pasta hehehe… tapi sempet nyobain juga. Enak sih… gw suka yang sarden, riko suka yang fettucini.





Senang lah nyoba makanan baru. Kita seru foto-foto di situ… Segala pose deh pokoknya. Ada foto kawinan juga heheh.. secara fotonya sel demi sel… ud kayak org kawin aja.






Kita pulang ke rumah, dan tidur dalam damai malam itu… dengan senyum ‘kepizzaan’ tersimpul di bibir… hehehe…

Besok paginya kita pergi misa ama Tante Mei dan iicha, secara gw dan riko diberikan privilege buat bacain bacaan 1 dan 2 minggu itu. Waduhhh… jauh2 ke Perth bisa berdiri di salah satu bagian altar dan jadi pembaca firman. Buat gw… seneng banget!

Lalu dimulailah seminar hari ke 2. Hari ini penuh euyyy… mungkin abis dari misa, sekalian mampir ikut seminar. Riko bawain soal Footsteps of Sainthood. Puji Tuhan riko bawain dengan sangat baik (menurut gw lho… soalnya gw merasa disemangati lagi juga). Setelah itu session Q&A yang juga seru, dibawaka bergantian oleh Romo dan Riko.
Romo menutup seminar 2 hari itu dengan session The Mission: The New Springtime (hhhmmmm.. riko banget sih… hehehe) dengan sangat bagus!



Gw amazed sama semua yang romo siapkan. Detail dan dia bawain dengan penuh passion.
Setelah acara berakhir, kita foto2 sama semua panitia. Secara malam itu adalah malam terakhir kita di Perth dan besok kita ud pulang. Beberapa teman memang besok ketemu lagi krn ud janji mau antar, tetapi kan sebagian besar ngga. Jadi malam itu jadi malam terakhir kita ketemuan. Ya ud pamit sana pamit sini.





Tapi ngga tahu kenapa, gw ngga sedih tuh… bukan karena mereka ngga berarti, tetapi gw yakin kita masih akan terus kontak2, jadi ya this is not good bye!

Malam itu kita diajak dinner sama Oom Budi dan Tante Mel, juga Tante Mei, dan Tante Elvi (yg ulang tahun tgl.8 kmrn, selamat ya Tant!),Romo Ari, dan Adi. Kita makan di Pizza Bellaroma di Fremantle. I love Fremantle! Kayaknya dari semua bagian Perth yg gw liat, gw paling suka Fremantle.
Oom Budi pesen makan banyak banget! Gila bener deh… gw makan chili mussle lagi, dan pesen my fav spagettos… Aglio O’lio yang keluarnya buanyak banget! Padahal gw pesen porsi entrĂ©e.. alias kecil!





Di situ Oom Budi dan Tante Mel banyak sharing soal perjalanan kehidupan mereka… dan sangat menginspirasi kami berdua.
Malam berakhir, judulnya malam itu PACKING! Dan ngga nyangka…koper kita beranak booo! Minta ampun… padahal niatnya ke Perth kagak mau belanja sama sekali… hehehe… Berkat Tuhan melimpah!

Pagi-pagi kami ud bangun, Oom Adri datang nganterin coffee liquor buat kami.
Kita bener-bener belajar banyak hal dari semua orang yang kita temui di sini:

1. TanteMei dan Oom Christ (yang Cuma kita dengar namanya karena Oom Christ lagi di Indo), luar biasa semangat mereka dalam melayani dan berbagi berkat. Tante Mei cerita gimana usaha mereka dulu dari 0 sampai hari ini berkat begitu melimpah.
Oom Christ yang diceritakan Tante Mei sebagai sosok suami yang sangat melindungi keluarganya in a very positive way! Sangat dekat dengan Eka, Lya, Erlin, dan Iicha, juga Surya yang adalah keponakan Tante Mei dan tinggal di situ untuk sekolah. Anak-anak mereka juga tumbuh jadi anak-anak yang sangat ramah dan caring dengan sekelilingnya.
Gw liat sebagai seorang istri, gimana Tante Mei belajar tunduk pada suami, melayani keluarga, dan banyak berkorban untuk anak-anaknya. What a mom and a wife in God! She’s really a woman of God!
Tante Mei selalu percaya berkat Tuhan dan penyertaan Tuhan akan selalu ada dalam hidupnya. Jujurnya… dia tipe ibu rumah tangga yang gw mau sih… Tinggal di rumah urus anak, dan masih bisa sibuk urus apa yang jadi passion dia.

2. Oom Budi dan Tante Mel
Kita belajar gimana mereka bener-bener menyadarkan semuanya kepada Tuhan. Percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik kepada mereka. Dan berani melangkah! Kita Cuma bisa ngobrol banyak pas makan malam di hari terakhir, tetapi itu bener2 menjadi penyemangatan buat kami berdua.

3. Oom Adri dan Tante Yunita
Kita belajar gimana pasangan ini mempunyai hati yang sangat besar untuk menolong orang lain. Tante Yunita bekerja di RS, mendengarkan keluh kesah dari pasien-pasiennya. Mereka sangat punya hati juga untuk pelayanan dan mewartakan Kristus.

4. Seluruh teman-teman muda yang ada di sana
Ngga bisa gw sebutin satu2, krn banyak banget… dari Maria and Lisa yang nemenin kita dari awal sampe akhir.
Bryan yang ternyata anaknya Ci Ros, yang gw kenal di Manado…
Icha, Anita, dan masih banyak lagi anak2 Gading hahaha… Kelapa Gading tanah air beta deh!
Semuanya mengingatkan kita akan teman2 kita yang juga ada di Jakarta. Gimana kita saling menjaga dan hidup berkomunitas.
Gimana semangat dan hati mereka yang sangat haus akan Tuhan dan kebenaran.
You’re all amazing guys!

Saat kepulangan tiba… kita naik Qantas ke Singapore dulu. Pesawat jam 12. Kita diantar sama Tante Mei, Lisa, Maria, Mariska, Wiiliam, dan Victor. What an honour… dianterin pulang segambreng gitu hehehe…
Kita final ngopi sama2 di DOME rport sambil nunggu boarding time, sambil deg2kan takut cabin koper kita kelebihan beratnya hehehe…





Tapi semua berjalan baik dan Puji Tuhan kami sampai di Jakarta… dan kembali melihat muka-muka saudara-saudari kami di Jakarta… teman2 yang berbagi hidup dengan kami. Bukan Cuma hidup, kadang juga rumah hehhe… Thanks to our sist Yuli and Avi, juga Mas Ton yang ud jemput kita. (katanya mau pake Tanjidor dan ondel2 Mike… manaaaaaa…? Mike ingkar janji…)

Yes… as I said Things will never be the same.
Gw ngga pernah pengen menginjakkan kaki ke benua Ausralia. Makanya kemarin WYD, gw juga ngga napsu2 banget.. mau paus ke yang datang… kl di tempat lain, mgkn gw mau hehhee…
Ngga ada faktor yang membuat gw pengen ke Aussie, sama sekali.
Hari2 pertama pun gw mikir… gw ngga akan balik lagi ke Perth. Ngga terlalu suka… kurang bule menurut gw masih ada bau2 asia nya hehehe… sok ya gw! 
Tapi setelah ini, semuanya ngga akan sama.
Mungkinnn satu hari nanti gw akan balik ke sana. Terutama karena begitu banyak hati-hati yang memberikan kesan dalam diri kami.
Teman baru, pengalaman baru, dan semua hal yang mengajarkan kami untuk menghargai setiap yang terjadi dalam diri kami berdua.

Thanks for everything Lord… semua privilege yang Kau berikan pada kami berdua untuk melayani Engkau. Its always You yang bekerja dan berkarya. Tetapi kami selalu kecipratan sukacita dan berkatNya… Thanks God!

Yes guysss… all of you… Things will never be the same.
Thanks for everything.

No comments:

Quotes by Women who inspire my life.

"My philosophy is that not only are you responsible for your life, but doing the best at this moment puts you in the best place for the next moment." (by Oprah Winfrey)

"Hidup benar di hadapan Tuhan. Percayalah... apa yang kau buat pasti berhasil!"
(by my mom)


"Spread love everywhere you go: first of all in your own house. Give love to your children, to your wife or husband, to a next door neighbor. Let no one ever come to you without leaving better and happier. Be the living expression of God's kindness; kindness in your face, kindness in your eyes, kindness in your smile, kindness in your warm greeting."
(by Mother Teresa)