Saturday, December 13, 2008

Persahabatan Bagai Kepompong

Semalam gw datang ke satu pertemuan yang mengingatkan naik turunnya persahabatan gw dengan satu sahabat lama gw.

Kami ketemu saat kami masuk ke FK tahun 1991 sebagai anak baru. Kegiatan kuliah, hang out, ngafe, bulu tangkis, belajar bareng jadi kegiatan kami bersama. Sampai tahun 1995 kami berdua pergi ke satu retreat bersama dan sejak itu kami berdua tambah dekat.
Setelah itu banyak naik turun kehidupan kami yang membuat kami berdua makin dekat, nyaris tak terpisahkan.

Tetapi seperti judul lagu yang lagi beken… Persahabatan bagai Kepompong.. ada masanya kami ada di satu kondisi di mana persahabatan terasa selesai dan tidak mungkin dapat disambung lagi. Semua kedekatan yang terjadi seperti punah dan tidak ada artinya lagi.
Saat2 itu persahabatan kami memang jadi seperti kepompong yang buruk rupa, ‘dormant’ stage dan ngga tahu kapan berubahnya. Kami tidak bermusuhan, tapi kami tidak juga saling bicara selama 7 tahun penuh…
Jujurnya.. gw melewatkan pernikahan gw dengan tidak mempunyai MoH krn selama ini gw berpikir, dia yang akan jadi MoH gw.. (thanks to Sianita yang bersedia jadi Bride’s Maid gw.. hehehe..)

Tetapi apa yang gw alami semalam membuat gw banyak merefleksikan persahabatan ini.
Gw memuji Tuhan buat 17 tahun pertemanan dan persahabatan yang terjalin diantara kami… and yes.. we’ve been through a lot! Up and down moments in our lives.
Dan di waktu2 ini, 1 tahun yang lalu kami kembali bicara, saling memaafkan dan kembali ada dalam kehidupan masing-masing.
Waktu dan segala yang terjadi mendewasakan kami. Mungkin persahabatan kami tidak seperti dahulu, di mana kami bisa saling nginap satu sama lain dan ngobrol sampe jam 5 pagi di telpon… di masa2 kuliah kami. Tapi melewati 12 tahun kedekatan kami, 1 hal yang pasti… semua terjadi untuk mendewasakan kami.


Persahabatan bagai kepompong. Yang berproses dan hari ini menjadi indah dan dewasa. Mudah-mudahan menjadi berkat bagi sesama… :-)

Sunday, November 16, 2008

Everyday day Grace, Every day Decision

10 tahun belakangan ini, gw bergumul dengan sesuatu yang sebetulnya pasti tidak disangka-sangka oleh banyak orang. Secara tulisan gw, aktivitas gw, lingkungan gw selalu ada dalam kondisi/keadaan yang bertolak belakang dengan kondisi hati gw.


10 tahun ini gw bergumul mempertanyakan kenapa gw harus mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat gw. Kadang gw merasa semuanya menjadi tidak ada artinya. Bahkan di saat tergelap dalam kehidupan gw pun gw ngga merasa Dia ada. Kalau… gw saat ini mempercayai Yesus, gw berpikir.. apa ini bukan karena gw di’keroyok’ sama marketingnya Yesus.
Nyokap gw, lingkungan pergaulan gw, dan bahkan sekarang laki-laki yang gw nikahi pun adalah marketer nya Yesus yang luar biasa. Kadang gw butuh Yesus dalam rupa manusia. Bukan hanya Yesus yang ada dalam Kitab Suci dan homili, serta khotbah-khotbah.
Gw berpikir… apa selama ini gw ngga dibohongi dengan semua teori tentang Yesus yang ada? Kl katanya hari-hari gw Dia sertai… apakah benar Yesus? apa bukan sosok yang lain yang mungkin di sembah oleh agama-agama/kepercayaan yang ada di bumi ini? Kalau semua ajaran mengajarkan segala yang baik.. apa ngga mungkin kl semua penyertaan, kesembuhan, berkat, apapun itu datang dari salah satu dari mereka? Apa jaminannya kl itu adalah Yesus?

Semua pertanyaan ini gw tahu tidak datang tiba-tiba. Tapi dari luka yang ada dalam hati gw. Luka yang bersarang bertahun-tahun dan tidak terpulihkan. Bukan karena tidak mampu dipulihkan, tetapi karena gw memang tidak minta untuk dipulihkan. Karena Sang Penyembuh adalah seseorang yang menjadi sumber luka gw.
Kemarin gw menghadapi kasus anak dari sahabat gw, yang ‘terjebak’ masuk dalam satu aliran antikris. Anak ini bukan dari keluarga broken home. Ayah ibunya adalah orang tua yang menurut gw sangat memperhatikan anak-anaknya, berusaha memberikan yang terbaik, dan lebih dari segalanya berusaha menjadi orang tua yang baik dan benar di hadapan Allah. Tetapi karena kondisi badan si anak yang terlalu lelah akibat mata pelajaran sekolah, dan rumah yang jauh… anak ini tergoda untuk ikut dalam aliran ini dan hanya dengan 1x pertemuan ia sulit keluar karena intimidasi iblis bagi dia dan keluarganya.
Dan pertama kali nya dalam hidup gw kmrn, gw merasa gw berhadapan langsung dengan intimidasi itu. I know it for sure… gw bukan orang yang suka mengakui kalau gw agak2 ’supranatural’… buat gw itu agak-agak menurunkan pride gw hehehe… tapi ngga tahu kenapa… untuk pertama kalinya dalam kehidupan gw kmrn... somehow... gw percaya itu benar-benar ada dan gw sedang berhadapan dengan kuasa jahat itu! Dan pertama kalinya, setelah bertahun-tahun gw ngga mengakui ini... I am very glad... I have Jesus in my life!


Sulit mengakui hal ini. Tapi gw tahu, banyak di luar sana yang mungkin mempergumulkan hal ini. Doa yang tidak (atau belum) terjawab, pertolongan yang rasanya tidak pernah datang, putus asa yang mencekam, rasa ingin meninggalkan dunia ini karena tidak ada lagi yang patut diperjuangkan, luka yang rasanya setiap hari harus diperjuangkan untuk bisa dilewati rasa perihnya, rasa ketidak-adilan dan ditinggalkan yang rasanya membuat kita harus berjuang sendiri. Saat di mana kita merasa… bahkan salib dan kematian Yesus di atas kayu salib menjadi tidak bermakna, dan semuanya seperti dongeng yang ngga tahu harus kita percayai atau tidak. Dan parahnya… kita ngga tahu… kapan ini semua berakhir dan jalan seperti tidak berujung.
Gw ngerti banget rasa semua ini. I’ve through all those feelings. Bahkan sampai tahap… gw ngga pernah bisa minta apapun lagi, krn rasa tidak percaya lebih mendominasi daripada iman, harapan, terlebih lagi kasih.

Tapi satu hal yang gw mengerti… melewati semua perjalanan kehidupan ini… ada satu rahmat yang selalu menyertai bila saja kita mengarahkan kehendak bebas kita kepada Yesus.
Buat gw hari ini… I decide to follow Jesus every day. No matter what. Karena perasaan bisa datang dan pergi, naik dan turun, dan adalah keputusan keseharian kita untuk mengikuti Yesus.

Buat gw hari ini… Gw tahu gw mempercayai bahwa tidak ada kuasa apapun yang mampu merebut gw dari kasih Yesus (Roma 8:38-39), bahkan kemarin… saat gw bertemu dengan anak sahabat gw yang gw ceritakan di atas, dan merasa diintimidasi sehingga gw ketakutan setengah mati, tapi gw tahu juga saat itu… my soul will be save and sound. Rasanya seneng banget gw waktu bisa bilang ke anak itu (yg waktu itu gw tahu bukan dia yang ngomong, kata2 seperti itu tidak bisa keluar dari seorang anak SMP yang masih belum tahu apa2): “Kamu ngga usah takut Tante kenapa-kenapa, Tante punya Tuhan Yesus yang pasti jauh lebih kuat dan berkuasa dibanding kuasa apapun yang ada! I will be OK!!!” Gosssh… rasanya gw menang banget! biarpun gw tahu, gw ngga boleh takabur. (fyi, kl ini gw mau dipanggil Tante, secara dia anak temen gw hehehehe… nasib ya nasib!)



Buat gw hari ini, apapun yang gw jalani, sekering apapun, setidak percaya apapun, sesakit apapun, sebanyak apapun pertanyaan gw, sesulit apapun gw melewati pergumulan gw… ada satu rahmat yang besar buat gw, bisa bangun di pagi hari… di samping orang yang gw cintai… dan berkata… “Today I decide to follow You Jesus. My life is Yours and please help me get through this day. Let me still in Your Hands at the end of this day. I’ll work hard for my salvation, but the Grace is from You.!”
Gw ngga tahu… apa ini cukup untuk membawa gw ke surga. Tapi Tuhan tahu bagaimana gw mengerjakan keselamatan gw hari demi hari dengan takut dan gentar!
Gw ngga mau menyamakan hidup gw dengan Mother Teresa (gw masih 1/1000 nya bahkan lebih kecil jauh dari beliau!)… tapi gw percaya… berpuluh-puluh tahun ia melewati masa kegelapan dengan setia… biarpun dia mempertanyakan juga banyak hal dalam kehidupan dia (baca: come be my light), tapi kesetiaan dan cintanya kepada Yesus memenangkan hidupnya, bahkan memasukan dia dalam jajaran orang kudus gereja.

So… I have hope! You have hope! We all have hope in Jesus. No matter what your condition right now. Believe it or not, we are all in His hands.
This is one of my womanhood journey. My part of living the heaven. I work my salvation hard. But i know… everything will be ok.
I am living my every day grace from Him, and only because of His Grace, I decide Jesus everyday.

Tuesday, October 28, 2008

The Role Model of my Womanhood Journey

Bunda Maria selalu menempati tempat yang khusus di hati saya.

Saya ingat, bertahun-tahun yang lalu… waktu saya sedang jatuh cinta, dia menjadi ibu yang mendengarkan lagu cinta saya.

Saya ingat, bertahun-tahun yang lalu… waktu saya sedang begitu marah kepada kakak sulung saya, Yesus… dia menjadi ibu tempat saya mengadu.

Dan sampai hari ini, ia tetap menjadi seorang ibu yang menyapa keseharian saya dengan nuansa yang berbeda. Yang memperlengkapi saya dengan teladan kewanitaannya.

Sejak awal, ia menjadi wanita yang sepenuhnya membiarkan dirinya dipakai untuk memuliakan Tuhan.

Kata wanita (=Female), diambil dari bahasa latin Femina yang berasal dari akar kata Fellare yang artinya ‘menyedot’ (=to suck), dan ini mengarahkan kepada kegiatan menyusui yang hanya dapat dilakukan oleh wanita. (http://en.wikipedia.org/wiki/Woman)

Satu keadaan lagi yang hanya dipunyai wanita adalah melahirkan melalui rahimnya.

Saat seorang anak menyusu pada ibunya, yang ia lakukan adalah menyedot payudara ibunya. Dan saat itu air susu yang diproduksi oleh kelenjar yang ada dalam payudara ibunya tertarik keluar. Bukan hanya air susu, tetapi juga sel-sel yang ada dalam organ payudara tersebut mungkin tersedot keluar bersama dengan sang anak. Sehingga Ibu juga memberikan tubuhnya untuk member kehidupan kepada anak yang dilahirkannya.

Saat seorang anak ada dalam kandungan ibunya, selama 9 bulan ia ‘menyedot’ semua sari yang ada dalam tubuh ibunya. Banyak sekali para wanita sangat rentan terhadap kasus kekurangan darah, kekurangan kalsium, dan banyak vitamin… karena semua di supply untuk keperluan sebuh kehidupan yang akan hadir menikmati cinta Tuhan di dunia ini.

Kalau saja kita menyadari, betapa indahnya Allah menciptakan tubuh kita, dengan segala kesiapan dan kesempurnaan untuk beranak cucu dan bertambah banyak serta memenuhi isi bumi (bdk: Kejadian 1:28), serta kemudian menjalankan fungsi kewanitaan kita untuk memberikan segalanya, rasanya dunia akan menjadi a better place.

Bagi saya, tiada yang lebih indah untuk merayakan kewanitaan saya, selain merayakannya dengan memandang keberadaan Bunda Maria dalam kehidupan saya.

Seluruh hidupnya, ia merayakan kewanitaannya dengan terus memberi.

Memberi kesempatan bagi sang mesias hadir dalam rahimnya karena menyadari ia sendiri adalah the hand made of God… sehingga ia membiarkan kehendak Tuhan terjadi pada dirinya.

Menyusui dan merawat bayi Yesus dengan seluruh keberadaannya sebagai ibu.

Mencari kanak-kanak Yesus dengan sangat khawatir saat Dia menghilang di bait Allah dan menerima pertanyaan: “”Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (bdk: Lukas 2:49), dan ia menjadi seorang ibu yang menyimpan semua perkara dalam hatinya.

Mendampingi Putranya at the first performance of miracle di pernikahan di Kana.

Dan terlebih dari segalanya… Ia ibu yang tidak sedetikpun meninggalkan Putranya di jalan salib menuju Golgota. Menatap setiap cambuk yang juga mencambuk hatinya, menuggui Putranya di bawah kaki salibya dan memelukNya saat jenazahNya diturunkan dari atas kayu salib.

Ia ibu yang juga menemani para rasul saat Pentakosta. Menemani para rasul menantikan janji Yesus yang akan mengutus roh Kudus dan tidak akan pernah meninggalkan umatNya sendirian.

Ia ibu yang selalu ada sejak hari pertama Yesus masuk dalam rahimnya dan tetap ada saat Yesus sudah naik ke surga.

Ia ibu yang selalu dapat menjadi tempat saya memandang, saat saya sedang menjalani masa sulit kewanitaan saya.

Saat saya menulis artikel ini, saya sedang ada di Biara Ursulin Wisma Samadi. Sayup-sayup terdengar lagu Bunda di telinga saya dinyanyikan oleh anak-anak SD yang sedang retreat….

(yang beberapa diantara mereka sedang seliweran sekarang nanya WC ada di mana dan manggil2 gw TANTE…! Gggggrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr…! NGGA TERIMA!!!!!!!)

Tapi lagu itu menyentuh hati saya, dan saya merasa Bunda Maria sedang duduk di meja makan ini bersama saya, menemani saya menulis…

Bunda Maria mengajarkan banyak hal kepada saya. Menghargai setiap fungsi dari tubuh kewanitaan saya, dan terlebih dari segalanya…

She teaches me how to celebrate my womanhood, cherish every second of it… and grateful with all I have in life.

She always be my role model of my womanhood journey.

Love you Mother Mary…

“Oh Bunda ada dan tiada, diri mu kan selalu ada di dalam hatiku!”

-hari terakhir di Bulan Maria, 31Oktober 2008- dedicated to all moms I have… Mother Mary, my beloved mom and mom in law. 3 extra ordinary women, women of my life…. Thank you for sharing your womanhood and pass on the legacy. Love you all very-very much.

Tuesday, September 16, 2008

1 Life Equal with 1 Caramel Macchiato (Tragic or That’s life…?)

(Thanks to sist Mungky buat bantuan judulnya)

Apa yang kita dapat dari Rp.30ribu di Jakarta?
2 pieces of chickens, 1 rice, and 1 soft drink. Just 1 set of meal.
1 double chesse Mc D. Just 1 burger, 10 minutes meal.
Karena waktu nulis artikel ini gw lagi nginep di Mercure Ancol, Ro.30ribu cuma bisa membawa 1 mobil dan 2 org masuk ke Taman impian jaya Ancol… 1x masuk!
Dan 30ribu selalu dengan mudahnya gw keluarkan untuk my fav coffee form starbucks : Ice/Hot Caremel Macchoato Tall size.

Tapi kemarin tgl.15 Sept di Pasuruan Jawa Timur.. 30 ribu rupiah menjadi harga dari 21 nyawa berharga yang hidup di dunia ini.
Nyawa ibu-ibu yang mungkin masih mempunyai anak di rumah yang harus di gawat.
This life equal to Rp.30.000,- ?

This life equal to Rp.30.000,- ?

Nyawa beberapa lanjut usia yang masih bisa membantu keluarganya dengan kasih sayang mereka ke anak cucu.
Nyawa beberapa wanita muda yang seharusnya masih punya banyak harapan di masa depannya…
Tetapi semuanya habis musnah terinjak-injak dan musnah.
Nafas yang tadinya dapat diperoleh dengan gratis, dalam waktu sekejab terenggut dan kemudian dibayar dengan harga yang sangat mahal.

Itulah harga kemiskinan di Indonesia.
Kadang ironisnya, nyawa seharga 30ribu rupiah terdengar begitu murahnya. Tapi itu kenyataan yang terjadi saat ini. Waktu kita sedang menghabiskan 1 gelas Caramel Macchiato di satu Starbucks corner, saat itu kita sedang ‘menikmati’ 1 nyawa yang melayang karena kehabisan oksigen waktu mengharapkan zakat dari seseorang yang berniat baik.
Gossshhh… what a tragedy…! terutama di masa puasa, di mana mereka sedang menjalani hari-hari untuk menyucikan diri mereka.

My heart is crying for them. May their spirit rest in peace.
More news: http://images.kompas.com/detail_photostory.php?id=121

Thursday, September 4, 2008

Nyeri: Si ‘Tajam’ yang Melumpuhkan

Rasa nyeri bukan sesuatu yang asing lagi di kalangan awam. Rasa nyeri bisa timbul secara ringan, sedang, maupun berat dengan keluhan yang subjektif.

Rasa nyeri dapat bersifat akut, misalnya nyeri yang berasal dari trauma. Keadaan ini biasanya berasal dari kondisi yang lebih mudah ditelusuri dan dapat lebih mudah diatasi. Berbeda halnya dengan nyeri yang bersifat kronis. Jenis ini berasal dari keadaan yang lebih sulit diteluri penyebabnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengatasinya. Beberapa contoh ini misalnya nyeri dari kanker, neuropati (nyeri akibat gangguan di saraf perifer), dan rasa nyeri yang menjalar. Hal penting yang perlu kita ketahui adalah bahwa nyeri dapat makin lama makin meningkat kualitasnya bila kita diamkan saja. (1)

Tidak sulit mendiagnosa sebuah rasa nyeri karena bisa diketahui dari keluhan pasien (subyektif). Yang perlu diperhatikan dan menjadi sulit adalah menentukan jenis, derajat, dan penyebab dari nyeri tersebut karena ini akan menentukan jenis terapi yang akan dilakukan. Rasa nyeri sangat subyektif dan diutarakan pasien dengan bahasa yang berbeda-beda. Misalnya rasa nyeri kadang dibahasakan dengan kata: tajam, ngilu, perih, dirobek-robek, tertimpa sesuatu, ditusuk-tusuk dan sebagainya. Hal ini yang harus dapat ditelusuri sehingga pengelolaan nyeri dapat dilakukan seefektif dan secepat mungkin.
Beberapa cara dibuat untuk membuat penilaian subyektif ini menjadi objektif mis: dengan membuat Skala Numerik Nyeri, Visual Analog Scale, bahkan Scala Wajah. Ini menjadi salah satu penilaian penegakkan diagnosa selain pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya yang dapat dilakukan.

Ada berbagai cara pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri ini, dan diantaranya adalah:
1. Medikamentosa (2)
Obat-obatan telah lama dikenal sebagai salah satu pereda nyeri. Tersedia berbagai kelas tahapan penggunaan obat-obatan. Dari jenis Paracetamol untuk mengatasi nyeri yang ringan, sampai jenis Opioid (Morfin) yang digunakan untuk mengatasi nyeri yang sangat berat . Misalnya akibat kanker. Selain obat-obatan, medikamentosa ini juga dapat dilakukan dengan cara injeksi di lokasi yang sakit atau dengan memblok saraf yang nyeri dengan menggunakan obat-obat anastesi.
2. Pembedahan
Untuk kasus-kasus tertentu di mana nyeri disebabkan karena adanya gangguan organik, pembedahan menjadi alternative solusi tatalaksana nyeri. Mis: dalam kasus Hernia Nucleus Pulposus yang menimbulkan nyeri pinggang yang sangat mengganggu, pembedahan dapat membantu masalah ini.
Terapi blok transmisi dengan cara merusak system saraf juga dapat dilakukan melalui teknik operasi, tetapi teknik ini menyebabkan kerusakan yang irreversible.
3. Fisioterapi
Fisioterapi sangat diperlukan terutama untuk meningkatkan kualitas fungsi dari organ/lokasi nyeri. Teknik fisioterapi dapat digunakan dengan berbagai cara, misalnya dengan beban, terapi suhu, air, mekanis, dsbnya, yang disesuaikan dengan keadaan dari setiap kasus.
4. Terapi Komplimenter
Terapi komplimenter ditemukan sangat membantu kasus-kasus nyeri. Salah satu terapi komplimenter yang saat ini sangat efektif meredakan rasa nyeri adalah penangangan dengan menggunakan terapi biofisika menggunakan alat yang dinamakan BICOM 2000. Terapi ini bertujuan untuk menghilangkan blockade saraf yang ada, sehingga tubuh dirangsang untuk meningkatkan kemampuan memulihkan fungsinya.(4). Beberapa pasien bahkan mengalami pemulihan yang sangat cepat lewat terapi ini.

Rasa nyeri banyak disepelekan. Tapi rasa tajam yang disepelekan ini dapat ‘melumpuhkan’ aktivitas kita sehari-hari, sehingga jangan sepelekan si tajam dan lakukan penanganannya sedini mungkin.
(Dr. Lia B.Ariefano – Bio E Care)

Source:
1. Medline Plus : Pain http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/pain.html#cat1
2. American Society of Anasthesiologist: http://www.asahq.org/patientEducation/managepain.htm
3. Penanganan Nyeri dengan Biofisika: http://withcaregroups.wordpress.com atau http://regumed.de

Saturday, August 30, 2008

Talking of Which.. Something about HOPE! (first time writing in English… hope or humiliating my self?)

Just find out one of my passions, after my hubby talked a lot about it. He always said that he wants to inspire the world with love. Shout it loud… and make things happen!

Something always tickling my heart when i heard, read, and think about it… Maybe because I meet so many ‘dark’ side, the sadness, and downhearted on my patients… I WANT TO SHOUT HOPE TO THE WORLD!

Hope was personified in Greek mythology as Elpis. When Pandora opened Pandora’s Box, she let out all the evils except one: hope. Apparently, the Greeks considered hope to be as dangerous as all the world’s evils. But without hope to accompany all their troubles, humanity was filled with despair. It was a great relief when Pandora revisited her box and let out hope as well. It may be worthy to note that in the story, hope is represented as weakly leaving the box but is in effect far more potent than any of the major evils.

Its not easy to switch yourself on ‘Hope’ mode. Especially when everything around you seems so dark and unseen. You even can not see yourself. Many times I feel that I can’t stand it anymore. I can’t do it anymore… Many times I temped to yell the word ITS ENOUGH! I won’t do it anymore, I can’t do it anymore. There’s no way I can get through this… There is no hope for this!

Friends… my companion of the journey of life… The good news is: There is hope in the Lord. But sometimes the image of God seems so blur to us. Sometimes (even every time!) we need God with flesh and ‘form’. In my case, He always did. He sent me angels with flesh and ‘form’… through people around me, the books I read, the songs I heard, every email I received, even my dog sent me the message of hope. Hope is everywhere… cause Hope is a believe in a positive outcome related to events and circumstances in one’s life.

The problem is: we can’t see it. And even though we seen it… maybe we decide NOT to see it! And then sunk again in the comfort ‘pity’ of yourself. Get up every one.. smell the flavour of hope around you… and in every beat of your heart. One of my dreams is to make at least one book publish international, the book that can bring the message of hope to humanity. But with my ’sucks’ English… I can’t see there is hope to make that dream come true. But today… this is my first writing in English. I decide to be embarrassed and taking a step! Because I know… there is hope on myself! Yeaaahhhh…

And maybe your problems now is not about making a book. But the point is the same. What makes you feel desperate right now? What makes you think that you’re not good enough, you can’t do something, you can’t be healed, you’re not worthy on something (or somebody)? And those make you drown deeper and deeper, you can’t even say a word.

Friends, we’re created with an image of God. And that image is perfectness. The devil keep saying to us that negative and pathatic words to us. And that make us think that we can’t do this and that! But that doesn’t change the reality that we are still perfect in Gods eyes. And with the perfectness, we CAN do so many things in life. We CAN be healed, We CAN do our works, We CAN achieve our dreams, We CAN get up from our sins and walk in God’s grace. Not by might, not by power, but by the spirit says the Lord!

As the Greeks considered hope to be as dangerous as all the world’s evils, the evils will do anything to make the hope disappear in our life. Don’t let the evil take away the hope from you!

Ask the strength and grace from our Lord Jesus Christ, Stand for yourself, decide to make your life meaningful, be responsible of your life and spread the hope that you have within to bless other people. Our life is too short to abandoned with despair. Life is too beautiful to be ignored. You CAN get through all with Jesus…YES YOU CAN! THERE ALWAYS BE HOPE IN YOU! The hope and the strength you can't imagine yourselves.

yeaaahhhh… I will end this ‘english’ article now! (*fffyyuuiiiihhhh… *) now I am proud of my self… hahaha…! I finish my first article in English. For you who knew me, you all know how bad my english is! And yes… I am taking a step… don’t care about the grammer, don’t care about anything… (humiliating myself) just spit it out and all the Glory to Him that makes me brave and give me a gut to do this… hehehe… Haleluya!

Friday, August 29, 2008

Georgia on My Mind

Georgia, Georgia
The whole day through (the whole day through)
Just an old sweet song
Keeps Georgia on my mind (Georgia on my mind)
I said a Georgia, Georgia
A song of you (a song of you)
Comes as sweet and clear as moonlight through the pines
Other arms reach out to me
Other eyes smile tenderly
Still in the peaceful dreams I see
The road leads back to you


Di tengah pesta dan keramaian, jeritan kemenangan dan pekik suka cita pesta Olympiade Beijing 2008 lalu, di sisi lain dari belahan dunia, tidak jauh dari keramaian itu ada pekik dan jeritan lain yang terdengar. Di mana ratusan orang yang tidak berdosa berteriak di tengah ke sakitan, kehilangan sanak saudara dan tempat berteduh. Hidup mereka yang tadinya tenang, tiba-tiba berubah menjadi guncangan dan kegelapan masa depan. Bom-bom yang dilepaskan rusia datang silih berganti, dan semua seperti memporak-porandakan hati mereka.

I said Georgia, oh Georgia, no peace I find (no peace i find)
Just an old sweet song
Keeps Georgia on my mind (Georgia on my mind oh)
Other arms reach out to me
Other eyes smile tenderly
Still in peaceful dreams I see
The road leads back to you
Oh Georgia,
No peace, no peace I find
Just an old, sweet song
Keeps Georgia on my mind (Georgia on my mind)

Waktu gw kecil dulu, gw pernah bilang ke nyokap… “Lia pengen pergi ke tempat perang, pengen jadi wartawan perang… kayaknya seru…!” Lalu bertahun-tahun kemudian, setelah gw kelar jadi dokter gw berpikir, “Gw pengen pergi jadi dokter di medan perang… asik juga kayaknya ikut red Cross…”

Tapi yang namanya perang ngga pernah seru! Perang selalu membawa luka… bukan saja buat bumi (karena habis di bom-bom in), tetapi terutama buat hati-hati yang hidup di tanah tersebut. Hati-hati yang hancur karena banyak kehilangan. Entah kenapa tadi pagi, saat jam doa gw di mobil, kok tiba-tiba lagu Georgia terdengar di kuping gw, dan tanpa sadar gw memanjatkan salam Maria buat perang di Georgia (biarpun yang gw tahu lagu Georgia itu bukan untuk negara yang sedang perang ini… hehehe)

Setan terus menancamkan ‘kuku’nya lewat kebencian, kesombongan, keserakahan manusia… Gw sendiri ngga habis pikir.. apa sih yang mereka cari dari perang itu. Yahhh.. alasan sih pasti ada aja, tapi apakah itu yang mau disumbangkan bagi kehidupan yang cuma sebentar ini…? yes… no peace I found, just an ‘old sweet’ song…

Other arms reach out to me
Other eyes smile tenderly
Still in peaceful dreams I see
The road leads back to you
Oh Georgia, Georgia
No peace, no peace I find
Just an old sweet song
Keeps Georgia on my mind (Georgia on my mind)
I said just an old sweet song
Keeps Georgia on my mind


Yes.. lets pray for Georgia. Mari bersama menjadi salah satu penghuni dunia yang membawa kedamaian bukan perang. Membawa kasih bukan kebencian. Berbagi hidup bukan mengambil hidup.

Peace not war, Love instead of hate, Lets heal the world and make it better place.

Lets pray hard to Mother Mary for the peace of Georgia. And I said just an old sweet song, that keeps Georgia on my mind,…

and on my pray!

Sunday, August 24, 2008

Sing Me Your Song Again Daddy

Sejak masa kecil, seorang anak perempuan kadang memimpikan hari pernikahannya. Gw selalu memimpikan pernikahan gw dihadiri dan direstui oleh kedua orang tua gw… Dan Puji Tuhan 3 Juni 2004, I was walking down the isle with the first man in my life.

Malam (atau ini sudah pagi sih hehehe…) ini gw nulis blog ini sambil nonton Oprah di Hallmark. Malam ini sedang nge bahas soal anak-anak hasil donor sperma. Anak-anak yang tidak tahu siapa ayahnya, dan selama ini hanya diberi tahu banyak cerita yang berlainan. Bahkan salah satu dari mereka hanya diberi tahu, nama ayah mereka adalah No.46 (nomor donor yang dipilih ibu mereka saat itu)

Buat gw, sama sekali ngga terbayang tumbuh tanpa sosok seorang ayah. Gw punya hubungan yang cukup istimewa dengan bokap gw. Gw dekat dengan nyokap dan bokap dengan cara yang sangat istimewa. Berlainan satu dengan lainnya. Karena posisi nyokap tidak pernah bisa digantikan dengan bokap gw, demikian juga sebaliknya.

Bokap gw hanya manusia biasa. Dia bukan seorang bokap dan suami yang sempurna. Tetapi apapun yang terjadi He always be my dad. Karena dia dan nyokap gw ada di dunia ini dan diijinkan mengecap kehidupan.

Betapa beruntungnya kita mempunyai Bapa di surga. Kalau bokap gw aja yang seorang manusia biasa yang tidak sempurna bisa memberi makna dalam kehidupan gw, apalagi Bapa kita di surga yang menciptakan kita satu persatu. He has the perfectness of love yang kadang tidak kita sadari krn gambar Bapa yang retak dalam hati kita.

Bapa yang mau merelakan apa saja untuk kita anak-anakNya di dunia, bahkan putraNya yang terkasih pun Ia biarkan didera untuk memenangkan jiwa dan keselamatan kita satu persatu. Think how lucky we are… Feel how loved we are. Dan untuk kasus gw, mungkin itu sebabnya gw selalu berasa I am a princess…! Karena gw selalu merasa kedua ayah gw… Bapa gw di surga dan Papa gw di dunia ini selalu menyanyikan lagu cinta buat gw.

Yes.. I am loved by my Daddy… And forever His song of love will linger in my heart! Thank You for the life You gave me and for Your presence in my life… The one I’ll most remember are your songs of love.

Sing me a song again, Daddy
Sing me a happy verse.
Teach me those clever lines you sang
As you carried me on your shoulders.
Sing me that hymn that you so loudly
Sang in church with mom.
Sing it again to me and fill me
With all your words of wisdom.

Comforting words of love when I
Would get home from school in tears.
Somehow your songs have stayed within me
Down through all the years.
Once when my younger heart was broken
Your shoulder was there to cry on.
Sing me those songs I know will linger
Long after you have gone.

I am standing at the threshold
Of a chapter in my life
I am asking for your blessing
As I’m about to be the wife
Of a man I know who loves me
And I’m proud to be his bride.
Dad the time has come for me to leave your side.

So, sing me a song again, Daddy.
Sing me a lullaby.
Wrap me inside your arms, Daddy,
‘Though this is not goodbye.
Your songs will live forever
In my heart. When times get rough
The ones I’ll most remember
Are your songs of love.

Thursday, August 21, 2008

The TRUE Us

Banyak orang mengenal Riko sebagai sosok pewarta. Dan gw sebagai istri riko yang dikenal galak tetapi istri yang baik... (hihihihihi... Haleluya..!)
Banyak yang mikir kita suci, padahal setiap hari boro-boro suci... masih berusaha untuk melangkah dari kedosaan dan kelemahan kita.
Cuma rahmat Tuhan yang bisa bikin kita kayak gini.

Yahhh... Rahmat Tuhan yang bisa bikin kita tampil bicara di depan umum, atau mungkin juga bisa bikin kita gila kaya foto-foto di bawah ini.
What a fun marriage we have! jarang-jarang ada suami yang mau diajak gila dan ngga tahu malu hehehe... We are Ariefano's!




Bad Habits Of Husbands, Which Drive Their Wife Crazy...

Artikel di bawah ini lucu juga... biarpun kl di baca-baca... di kasus pernikahan gw, ada beberapa (atau banyak, atau bahkan 90%nya nih ckckckckc) yang justru My Bad Habits yang Drive My Hubby Crazy hahaha..
Buat intermezo aja...


Read some of the fascinating facts where husband's sense of hygiene and his habits are highly deplorable and the outcome is irritation. How can husbands become disciplined in this matter?

1. Some wife's either can't stand or hate when husbands dig their nose and for some husbands, picking their nose in public places is a large problem.

2. Some husbands have the habit of leaving their moustache trimmings all over their wife's dressing table.

3. Some husbands wear dirty clothes; rarely showers but downpours a good amount of perfume to replace his unpleasant aroma. In addition, few husbands never hang their clothing carefully in wardrobes or take care in not to wrinkle or mess up the clothing of other members of the family.

4. Some husbands sneeze without covering their mouth. The racket sound along with their sneeze is even more embarrassing for some wife's.

5. The first thing that some husbands accomplish in the morning is monopolizing the newspaper. Plus, they demand or at least expect tea or coffee in their cups or flask.

6. Men and stinking socks are inseparables, which is one of the most irritating habits. Many husbands throw dirty socks under the bed or roll them in their shoes.

7. Some husbands mess a perfectly clean room, which was arranged or well organized by their wife.

8. Some husbands leave the bathroom and toilet in a mess or in a most horrible state.

9. Some husbands walk all over the house in wet slippers, thereby creating dangerous wet spots for wife's to slip over.

10. Some husbands throw wet towels on bed and some place their unclean ear buds wherever convenient.

11. Some husbands forget their wife's birthday, anniversaries, list of groceries, their own Tel No, wallets, dinner dates. However, they don't forget their friends, bosses and secretaries birthdays especially the female secretaries.

12. Most husbands are absent-minded. One husband dropped his wife at one theatre and then he waited endlessly at another 2 km away from the theatre.

13. Most husbands are extremely negligent. They misplace their glasses, keys and most important of all, T.V Remote.

14. Some husbands sip a soft drink awkwardly through the straw. The way they suck is as if they are fitted with some 1000 watt vacuum pump in inside of their mouth.

15. Some husbands have styles of eating. Even morsel that goes into his mouth is eaten with a crackling sound and lips wide open. The moment she looks at him, he stops, only to return again.

16. Most husbands have a one-word solution to any or every problem: "LATER"

17. Some husbands roam in house with their underpants and others walk around the house with a towel wrapped around their waist. Some aren't ashamed of their BEAR body.

18. Some husbands never close the drawers or wardrobes, when they look for a pair of clean socks or a neat shirt. The wife must follow them around and continually shut the drawers and wardrobes.

19. Some husbands never replace the cap on the toothpaste tube. Some do not shut the tap tightly and it leads to irritating drip and waste of water.

20. Some husbands never carefully remove and replace the items in the fridge. They never rinse the cup, serving dishes, plate or soiled knife but nicely leave them in the kitchen basin and his actions are same even during the absence of domestic help.

21. Some husbands either never place their soiled clothes in the basket or lazy to put them but drop wherever he wishes to and the wife has to be at the back to pick and dispose it.

22. Some husbands never care to clean the ashtrays but promptly fill the ashtrays with ashes, leaving their wife's to clean them.

23. Most husbands never switch off the lights while leaving the room. They do the same with some electronic goods.

24. Some husbands never close the door gently but slam them roughly. Rough hands!

25. Other unusual habit, which is worth to mention,
a. Some husbands comb their bald head.
b. Shaking their feet while eating, talking and sitting.
c. Scratching on walls while in the telephone.
d. Not buttoning his shirt right to the top or bottom.

A habit is a bad thing that sticks to you like a leech.
Even if the H is taken out, "a bit" remains.
Even if the A is taken out, "bit" remains.
Even if the B is taken out, "it" remains.

Taken from: http://blog.myspace.com/index.cfm?fuseaction=blog.view&friendID=374742976&blogID=425231621

Wednesday, August 20, 2008

Brutally Inspired by His Love!

Dalam pengajaran yang diadakan di retreat kemarin, Rm.Deshi Ramadhani SJ (moshi) membawakan pengajaran dari Yohanes bab 5: 1-9. Terutama dijabarkan dari ayat 8 yang bunyinya: "Bangunlah, angkat tilammu, dan berjalanlah"

BANGUNLAH
Si lumpuh tergeletak di pinggir kolam selama 38tahun.Dia menunggu dapat masuk ke dalam kolam yang bergejolak, tetapi ia mempercayai tidak ada yang bisa dia lakukan krn tidak ada yang mau menggendong dia. Saat yesus datang... Ia berkata.. "Bangunlah.."
Bangun artinya mengangkat badan yang selama ini melekat di lantai tempat ia terbaring dan berdiri di atas kedua kakinya. Artinya... banyak hal yang selama ini menjadi keterikatan dan attachment selama kelumpuhan kita. Dan saat Yesus datang dalam hidup kita dan menyuruh kita untuk bangun, pilihan kitalah yang menentukan apakah kita mau melepaskan segala keterikatan kita yang membuat kita lumpuh selama ini, dan dengan iman berdiri di kedua kaki yang diciptakan sejak awal mampu menopang kehidupan kita sesuai dengan citraNya.

ANGKATLAH TILAMMU
Tilam dipakai si lumpuh selama 38tahun dan mengalaskan badan nya dengan bumi. Segala keterikatan dialasi oleh tilam itu. Dan saat Yesus datang mengatakan untuk bangun, si lumpuh segera bangun dan mengangkat tilam itu. Saat bertemu orang farisi, orang farisi menanyakan mengapa ia mengangkat tilam di hari sabat, tetapi si lumpuh berkata: "Orang yang menyuruhnya mengangkat tilam itu, membuatnya dapat berjalan!"
Saat kita menganglat tilam kita, bertobat dan mengangkat semua yang menjadi keterikatan kita selama ini, dan kembali mengikuti perintahNya... segala yang pernah terjadi dapat menjadi kesaksian bagi orang lain. Bahkan bagi orang yang tidak percaya sekalipun.

BERJALANLAH
Saat Yesus menyuruh orang lumpuh ini berjalan, ia dapat berjalan dan setelah itu ia menjadi saksi bagi orang-orang yang melihatnya lumpuh dan tergeletak di pinggir kolam selama 38 tahun. Bila saat nya kita berjalan dan kita mau melakukannya, dengan Yesus (melalui sakramen ekaristi di hari ini) kita akan menjadi saksi Kristus.

PENYEMBAHAN SALIB
Setelah session, di malam itu, kita sama-sama mengingat sengsara Tuhan yang menyelematkan kita. Kita nonton sedikit cuplikan film Passion of The Christ. Romo menawarkan waktu itu... mau lihat versi yang 'brutal' atau yang agak soft. Kita memilih nonton yang brutal... karena se 'soft' apapun penderitaan Yesus, selalu akan menjadi sangat brutal bila kita benar-benar meresapinya.
Doa dan penyembahan malam itu berlangsung sangat indah dan rasanya me'refresh' my spirit(at least for me!). Udah lama banget ngga berasa seperti ini...

Yes.. I am inspired by His Love... Brutally Inspired by His Love.
Thanks for everything Lord...

Sedikit foto-foto suasana retreat dan diantaranya hehehe...




Tuesday, August 19, 2008

Domus Cordis Retreat Orientasi Class 2008

Komunitas kami Domus Cordis mengadakan retreat wajib tahunan yang akan selalu diadakan di liburan Kemerdekaan RI. Jadi tahun ini diadakan tgl.16 dan 17 Agustus 2008, dapat tempat di rumahnya Tante Joice, di daerah Lippo Carita... (yang ternyata juaaauhhhhh... tapi namanya berkat, musti disyukuri! hehehe...)

Kami akhirnya pergi ber-16, krn biarpun acara sudah diumumkan jauh-jauh hari, ada aja yang ngga bisa ikut karena urusan ini itu ehehe...
Moshi (Rm.Deshi Ramadhani SJ), Riko, gw dan Ms. Mindy (secara di rumah gw kosong, ternyata princess doggy satu ini diajak hehehe...) berangkat hari Jumat jam 3pm. Maunya sih sampe di sana duluan. Tapi secara kita berjalan seperti kura(h)dan berhenti2 krn hambatan Europian Resto di karawaci, serta nyasar(h) ke Serang dan bablas sampe ke Labuan, kita sampe di tempat baru jam 9 malam (HALELUYA! hehehe..)

Sampe di sana, sambil nunggu Vera, Chen(H), dan Yuli... gw masak makan malam. Ceritanya sih mau buat Bim Bim Bab kayak yang Tante Mei buat waktu itu. Tapi kok setelah di makan, rasanya kayak Beef Yakiniku... aneh... hehehe
3 wanita itu berdatangan... mulailah rame di vila. Gw teler banget malam itu... mana Mindy ngikutin terus... tidurlah gw duluan. Mana Mindy ngga tahu kenapa jadi manja banget... ngikutin gw ke mana(H)... lumayan juga... Ngga kebayang gw dikuntitin begini terus... sama anjing yang bisa gw bentak aja gw terganggu... jangan(H) ntar ama anak gw juga begitu... matilah... :p

Sabtu pagi semua berdatangan. Mike dan Ocep, Pasutri Balle, The Wikanta's dan Rhea, Bro Dewo and Sist Angel... dah lengkap deh!
Kita mulai acara dari Sabtu sore sd. Minggu siang... Puji Tuhan semua lancar (sesion akan gw ceritain sendiri ya!), ada As dan Riyo juga yang bantuin masak jadi gw ngga pusing ama konsumsi kita semua.
Abis acara kita misa dan menyanyikan 17 Agustus dengan semangat! Setelah itu kita lomba... lucu banget ngeliatin Dewo yang berusaha menggendong Mbak Avi, Mike yang gendong Chen(H) belum lagi main ngesot(H)an dan gundu...
Biarpun usia bertambah... rasanya sulit ya jadi dewasa...!






Setelah itu kita rame-rame mau sunset-an di pantai carita. Di sana kita abis2an foto(H), dan emang menyenangkan pergi rame(H) ke laut gini... lucu aja... hehehe..
Ini beberapa pose(H) ngga tahu malu kita hehehe...








Dulu gw punya luka yang besar sama yang namanya komunitas dan sulit kembali mempercayai apa artinya persahabatan. Tapi gw bersyukur atas semua yang boleh Dia 'kembalikan' dalam kehidupan gw. Mungkin buat orang lain itu ngga terlalu berarti, tetapi buat gw pribadi... as I always said: Friends are like stars... mereka selalu memberi makna dalam setiap keadaan. Dan mereka menyembuhkan gw perlahan.
Kehidupan persahabatan naik dan turun. Kadang gw sebellll banget ama mereka! Malas ketemu mereka... tetapi melebihi semua itu.. they are my second family in this world! and thank God for that...

Thursday, August 14, 2008

Notes from Perth: Things Will Never be The Same (part 3)

Bangun pagi dengan penuh semangat siap2 ke seminar.
Pagi sampe sore dan besok seharian riko dan Rm.Ari akan bawain soal Kekayaan Gereja Katolik.


Ini topic yang selalu jadi passion my hubby… jadi ya… he will do it very well with Gods grace for sure.

Gw pergi sebentar ama Tante dan iicha ke toko sosis buat bawa pulang sosis dan bumbu Bim Bim Bap. Yippppiiii! Senangnya…
Abis dari situ nyusul ke ruang pertemuan tempat seminar CLL minggu lalu diadakan, looohhh acara baru mulai… ngaret nih… ngga di Jakarta ngga di Perth, sami mawon!
Session I dimulai dengan Talk Show iman Katolik yang pertanyaannya meliputi sekitar patung, Bunda Maria, ngaku dosa, ekaristi, dan the fullness of the truth. Sessi ini selalu menarik di manapun di buat. Pasti seru!




Setelah itu Session 2 riko lagi bawain… basicly soal To know, to love, to serve sih…
Lalu sessi 3 dan 4 Rm Ari soal Maria dan Sakramen. Rm.Ari hebat lho… satu satu dia persiapin, jadinya jelas banget. Keliatan banget dia ekstra efford buat siapin semuanya. Good job Mo!
Hari itu berakhir dan menurut rencana, malam itu emang kita akan dinner bareng2 sama anak2 TOM di satu tempat namanya Mundaring. 1 hour dari kota Perth, buat makan Pizza yang katanya menang kontes… dan diproklamirkan (waduhhh… salah bahasa nih hehehe…) jadi The Best Pizza in The World.
Who am I deserve it… hiihihihii… Best Pizza booo… tetep aje… krn gw ngga terlalu doyan pizza, Cuma curious aja ama bentuknya.

Jam 6.45 kita rame2 berangkat dari rumah Tante Mei. Satu mobil sama Maria, Lisa, dan Mr.Rio from the city of Jember yeaaahhhh… ketawa-ketawa terus aja dalam mobil nggodain si Rio yang lagi ‘berusaha’ sesuatu ehem ehem… hehehe…

Sampe di sana, ternyata bagian dalam sudah penuh. Karena kita ber 27, duduk lah kit adi pinggir jalan (hhhmmm… jadi inget Pecenongan), dengan udara yaaaanggg… dingiiin nya luar binasa! Angin boooo…




Kita beli wine, beer, liquor buat ngangetin badan…
Pesen punya pesen… keluar lah sang Pizza. Ngga tahu si Maria pesen berapa, yang pasti penuh dari ujung meja satu ke pojok lainnya. Gilaaa… pizza semua segede apaan tau! Gw sih konsisten ama pasta hehehe… tapi sempet nyobain juga. Enak sih… gw suka yang sarden, riko suka yang fettucini.





Senang lah nyoba makanan baru. Kita seru foto-foto di situ… Segala pose deh pokoknya. Ada foto kawinan juga heheh.. secara fotonya sel demi sel… ud kayak org kawin aja.






Kita pulang ke rumah, dan tidur dalam damai malam itu… dengan senyum ‘kepizzaan’ tersimpul di bibir… hehehe…

Besok paginya kita pergi misa ama Tante Mei dan iicha, secara gw dan riko diberikan privilege buat bacain bacaan 1 dan 2 minggu itu. Waduhhh… jauh2 ke Perth bisa berdiri di salah satu bagian altar dan jadi pembaca firman. Buat gw… seneng banget!

Lalu dimulailah seminar hari ke 2. Hari ini penuh euyyy… mungkin abis dari misa, sekalian mampir ikut seminar. Riko bawain soal Footsteps of Sainthood. Puji Tuhan riko bawain dengan sangat baik (menurut gw lho… soalnya gw merasa disemangati lagi juga). Setelah itu session Q&A yang juga seru, dibawaka bergantian oleh Romo dan Riko.
Romo menutup seminar 2 hari itu dengan session The Mission: The New Springtime (hhhmmmm.. riko banget sih… hehehe) dengan sangat bagus!



Gw amazed sama semua yang romo siapkan. Detail dan dia bawain dengan penuh passion.
Setelah acara berakhir, kita foto2 sama semua panitia. Secara malam itu adalah malam terakhir kita di Perth dan besok kita ud pulang. Beberapa teman memang besok ketemu lagi krn ud janji mau antar, tetapi kan sebagian besar ngga. Jadi malam itu jadi malam terakhir kita ketemuan. Ya ud pamit sana pamit sini.





Tapi ngga tahu kenapa, gw ngga sedih tuh… bukan karena mereka ngga berarti, tetapi gw yakin kita masih akan terus kontak2, jadi ya this is not good bye!

Malam itu kita diajak dinner sama Oom Budi dan Tante Mel, juga Tante Mei, dan Tante Elvi (yg ulang tahun tgl.8 kmrn, selamat ya Tant!),Romo Ari, dan Adi. Kita makan di Pizza Bellaroma di Fremantle. I love Fremantle! Kayaknya dari semua bagian Perth yg gw liat, gw paling suka Fremantle.
Oom Budi pesen makan banyak banget! Gila bener deh… gw makan chili mussle lagi, dan pesen my fav spagettos… Aglio O’lio yang keluarnya buanyak banget! Padahal gw pesen porsi entrĂ©e.. alias kecil!





Di situ Oom Budi dan Tante Mel banyak sharing soal perjalanan kehidupan mereka… dan sangat menginspirasi kami berdua.
Malam berakhir, judulnya malam itu PACKING! Dan ngga nyangka…koper kita beranak booo! Minta ampun… padahal niatnya ke Perth kagak mau belanja sama sekali… hehehe… Berkat Tuhan melimpah!

Pagi-pagi kami ud bangun, Oom Adri datang nganterin coffee liquor buat kami.
Kita bener-bener belajar banyak hal dari semua orang yang kita temui di sini:

1. TanteMei dan Oom Christ (yang Cuma kita dengar namanya karena Oom Christ lagi di Indo), luar biasa semangat mereka dalam melayani dan berbagi berkat. Tante Mei cerita gimana usaha mereka dulu dari 0 sampai hari ini berkat begitu melimpah.
Oom Christ yang diceritakan Tante Mei sebagai sosok suami yang sangat melindungi keluarganya in a very positive way! Sangat dekat dengan Eka, Lya, Erlin, dan Iicha, juga Surya yang adalah keponakan Tante Mei dan tinggal di situ untuk sekolah. Anak-anak mereka juga tumbuh jadi anak-anak yang sangat ramah dan caring dengan sekelilingnya.
Gw liat sebagai seorang istri, gimana Tante Mei belajar tunduk pada suami, melayani keluarga, dan banyak berkorban untuk anak-anaknya. What a mom and a wife in God! She’s really a woman of God!
Tante Mei selalu percaya berkat Tuhan dan penyertaan Tuhan akan selalu ada dalam hidupnya. Jujurnya… dia tipe ibu rumah tangga yang gw mau sih… Tinggal di rumah urus anak, dan masih bisa sibuk urus apa yang jadi passion dia.

2. Oom Budi dan Tante Mel
Kita belajar gimana mereka bener-bener menyadarkan semuanya kepada Tuhan. Percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik kepada mereka. Dan berani melangkah! Kita Cuma bisa ngobrol banyak pas makan malam di hari terakhir, tetapi itu bener2 menjadi penyemangatan buat kami berdua.

3. Oom Adri dan Tante Yunita
Kita belajar gimana pasangan ini mempunyai hati yang sangat besar untuk menolong orang lain. Tante Yunita bekerja di RS, mendengarkan keluh kesah dari pasien-pasiennya. Mereka sangat punya hati juga untuk pelayanan dan mewartakan Kristus.

4. Seluruh teman-teman muda yang ada di sana
Ngga bisa gw sebutin satu2, krn banyak banget… dari Maria and Lisa yang nemenin kita dari awal sampe akhir.
Bryan yang ternyata anaknya Ci Ros, yang gw kenal di Manado…
Icha, Anita, dan masih banyak lagi anak2 Gading hahaha… Kelapa Gading tanah air beta deh!
Semuanya mengingatkan kita akan teman2 kita yang juga ada di Jakarta. Gimana kita saling menjaga dan hidup berkomunitas.
Gimana semangat dan hati mereka yang sangat haus akan Tuhan dan kebenaran.
You’re all amazing guys!

Saat kepulangan tiba… kita naik Qantas ke Singapore dulu. Pesawat jam 12. Kita diantar sama Tante Mei, Lisa, Maria, Mariska, Wiiliam, dan Victor. What an honour… dianterin pulang segambreng gitu hehehe…
Kita final ngopi sama2 di DOME rport sambil nunggu boarding time, sambil deg2kan takut cabin koper kita kelebihan beratnya hehehe…





Tapi semua berjalan baik dan Puji Tuhan kami sampai di Jakarta… dan kembali melihat muka-muka saudara-saudari kami di Jakarta… teman2 yang berbagi hidup dengan kami. Bukan Cuma hidup, kadang juga rumah hehhe… Thanks to our sist Yuli and Avi, juga Mas Ton yang ud jemput kita. (katanya mau pake Tanjidor dan ondel2 Mike… manaaaaaa…? Mike ingkar janji…)

Yes… as I said Things will never be the same.
Gw ngga pernah pengen menginjakkan kaki ke benua Ausralia. Makanya kemarin WYD, gw juga ngga napsu2 banget.. mau paus ke yang datang… kl di tempat lain, mgkn gw mau hehhee…
Ngga ada faktor yang membuat gw pengen ke Aussie, sama sekali.
Hari2 pertama pun gw mikir… gw ngga akan balik lagi ke Perth. Ngga terlalu suka… kurang bule menurut gw masih ada bau2 asia nya hehehe… sok ya gw! 
Tapi setelah ini, semuanya ngga akan sama.
Mungkinnn satu hari nanti gw akan balik ke sana. Terutama karena begitu banyak hati-hati yang memberikan kesan dalam diri kami.
Teman baru, pengalaman baru, dan semua hal yang mengajarkan kami untuk menghargai setiap yang terjadi dalam diri kami berdua.

Thanks for everything Lord… semua privilege yang Kau berikan pada kami berdua untuk melayani Engkau. Its always You yang bekerja dan berkarya. Tetapi kami selalu kecipratan sukacita dan berkatNya… Thanks God!

Yes guysss… all of you… Things will never be the same.
Thanks for everything.

Quotes by Women who inspire my life.

"My philosophy is that not only are you responsible for your life, but doing the best at this moment puts you in the best place for the next moment." (by Oprah Winfrey)

"Hidup benar di hadapan Tuhan. Percayalah... apa yang kau buat pasti berhasil!"
(by my mom)


"Spread love everywhere you go: first of all in your own house. Give love to your children, to your wife or husband, to a next door neighbor. Let no one ever come to you without leaving better and happier. Be the living expression of God's kindness; kindness in your face, kindness in your eyes, kindness in your smile, kindness in your warm greeting."
(by Mother Teresa)